Senin, 19 Februari 2024

Chinese Drama Half Review : Derailment


 Hiiiiihooooo everybodyyyyy! How's your life today?

I’m back again after a really long break. Hehehe. And to proof that my English writing skill is improved (really?) I’m going to write today’s post in English. But, disclaimer, I’m sorry if you may find the wrong grammar or typos, because I’m still trying to improve myself hehehe. ^^V

Soooo, today I’m going to post about a half review. A half way to finish it. What’s the drama about?

This Chinese drama titled Derailment and it has Lin Yi and Liu Hao Cun as the lead characters. Lin Yi played as Qi Lian, and Liu Hao Cun as Jiang Xiao Yuan. The drama is plotting about Xiao Yuan who thinks she entered a parallel universe when she was on the way to see her Assistant Xu Jing Yang (played by actor Li Tian Nuo) and she got a car accident, meanwhile she finally discovered the truth that she lost her memory. Then she met Qi Lian from 2018. And on the other side, Qi Lian is trying to find his friend and his first love who suddenly disappeared. And he bumped on Xiao Yuan at the hospital while she take care of Zhang Xiu Qin (played by Che Yong Li), the lady who found her lying on the side of the road out of nowhere.

This drama got me so emotional in one point, because of how cruel Qi Lian to Xiao Yuan when he found out that Xiao Yuan is a time traveller just because he sees her as his first love figure who has the same looks and even same identity. Qi Lian who always acted nice to her, always protected her, helped her without making it obvious (yeah he tried tho), but changed to be a very cruel and demanding person to Xiao Yuan. That’s somehow makes him be a mentally bully to Xiao Yuan. While Xiao Yuan already find him as a person who she wish she can trust and lean on. That’s actually really make me feel sad.

Whyyyyy? I kinda think that if I found someone who is one of the nicest person to me, the only person who I can trust in such situation and then he changed to be someone who is being harsh to me the most, that will make me losing my trust to this world. I can’t trust anyone else. And that’s really broke my heart. Don’t know who to talk with, don’t know where to find help, don’t know what to do. Want to die, but I can’t. it’s going to be torturing me so damn much.

But, as you watch more episodes of the drama, the lead roles figured out that they are actually become a subject of an illegal research, and their investigation about that illegal research become more complicated. Apparently, more people be involved in that research. Such as Jiang Bo, the make up artist, Qi Lian himself, Jiang Bo’s mom, and many others. And, of course, the climax of this drama is getting on my nerve. In a good way of course, lol. I mean, I really enjoyed it!!!!! ><

You guys have to watch this drama. I really recommend it. It’s cliché, of course, a romance story about someone from different caste (financially), but they have mutual feelings and they need and care to each other. There is no conflict caused of the third wheel person, the chemistry is good, the visual of the actors and actresses is unquestionable, but don’t expecting too much romance, lol.

So yeah, I’ve watched it until 26th episode tonight, and I will watch it until the last episode tonight. What drama should I watch after this? Amidst a snowstorm of love? Gen Z? Exclusive fairytale? I will think about it later I guess xD

Anyway, that’s all for my today’s post. See you again in the next random post. Have a nice day everyone!!


Sabtu, 04 Maret 2023

HOW I OVERCOME MY OVERTHINK HABIT?



Hey everybody!!! Apa kabarnya? Sekarang lagi adzan maghrib pas aku mulai nulis ini. Ngga kerasa tinggal berapa hari lagi menjelang bulan Ramadhan. Nanti pas sudah bulan Ramadhan, jam segini kita lagi sibuk nyiapin makanan buat buka, makan buka bareng, terus siap-siap tarawih dan ngaji malem, huhuhu, can’t waitttt!

Hari ini, aku mau cerita soal gimana aku saat overthinking, efeknya di aku, dan bagaimana aku bisa ‘sembuh’ dari overthinking, apa efeknya setelah aku mencoba bernhenti overthinking dan juga gimana kondisi aku sekarang. Well, mari kita mulai dari awal aku overthinking.

Jadi, sedikit info bahwa aku itu orang yang amat sangat introvert sebenernya. 4 kali tes MBTI hasilnya sama, ISFJ wkwkwk. Engga mudah buat aku untuk mulai percakapan baru sama orang asing atau orang yang baru aku temui. Aku orangnya juga canggung banget sebenernya. Banget malah. Tapi seiring waktu, karena aku bekerja sebagai front office di kantor aku sekarang, sedikit banyak itu membantu aku untuk adjust sama orang-orang di sekitar aku. Aku mikirnya “yakali sama temen-temen di kantor mau canggung, sampe kapan?” sampe akhirnya setelah bertahun-tahun, aku mulai ‘membaik’. Dari sini aku menyimpulkan kalo emang aku butuh ‘penarik’ juga ‘paksaan’ untuk keluar dari zona nyamanku di dunia introvertku. Meskipun jujur, ngabisin waktu di tengah kerumunan orang banyak itu, masih jadi hal yang amat sangat melelahkan dan bikin pusing juga kadang-kadang.

Uda aku adjust atau mulai bisa bergaul dengan baik dengan orang-orang di sekitarku, sekarang mulai masalah baru. Mungkin karena aku orang yang cukup sensitive, aku jadi mudah apa? Yap, betul! Mudah overthinking. Keinginan untuk tampil atau tampak sempurna sehingga bikin aku sangat amat menjadikan pendapat orang lain soal aku sebagai fokus adalah salah satu penyebab aku overthinking. Aku pengen imej yang bagus di mata orang lain, aku takut kesalahan yang aku buat misal pas terlalu nyaman bercanda aku ‘mungkin’ secara ngga sengaja (menurutku) menggunakan kalimat atau kata atau secara ngga sadar aku mengambil sikap yang melukai atau menyinggung perasaan lawan bicaraku bakalan bikin imejku di mata orang anjlok, kayak ‘ih Martha itu gini, gitu’. Dan berawal dari hal-hal semacam itulah, aku mulai sadar kalo aku overthinking.

Hal-hal semacam itu terus berlanjut, terus berjalan, menumpuk sampe akhirnya aku stress sendiri di otakku. Efeknya, aku ngga fokus kerja, aku susah tidur, lebih mudah kecapekan secara fisik, gampang panik, dan emosi juga naik turun. Aku sempat mengalami insomnia selama 6 bulan, susah banget untuk tidur on time di malam hari. Sampe nyobain beli obat tidur, tapi ndak ada hasil. Nyoba minum obat batuk pas lagi engga batuk, juga cuma sesaat doang. Karena takut berefek buruk buat ginjal, akhirnya aku berhenti minum begituan. Minum susu pas malam hari, juga ndak ada pengaruhnya. Konsul online lewat aplikasi H juga ndak menemukan solusi yang ‘tara mak jreng’ buat aku.

Sampe akhirnya tibalah saat dimana aku tiba-tiba nemuin video di beranda ytb ku (hampir sama kayak kejadian nemuin video soal tarot yang padahal engga pernah nonton begituan wkwkwkw) soal Stoicism/Stoikisme. Setelah nonton pelan-pelan dan coba pelajari, aku merasa aku sangat amat banget banget jauh lebih baik! Why?

Stoikisme itu adalah sebuah paham dimana manusia diajarkan untuk mampu mengontrol emosinya agar bisa bersyukur atas apa yang terjadi (lumrahnya juga disebut being present). Sebetulnya, kalau dibahas soal stoikisme ini bakalan puaaaaanjang banget dan juga sangat mendalam. Karena ini sola psikologis yang kita semua tahu masalah hidup, sejarah hidup dan juga kemampuan seseorang dalam berpikir (termasuk dalam mengambil sikap dan keputusan) itu beda-beda. Sangat mendasar, mendalam dan juga menyeluruh. Jadi aku sarankan buat temen-temen semua baca sendiri di Google yaa soal stoikisme.

Nah soal bagaimana stoikisme bener-bener mempengaruhi aku dalam hal kesembuhanku dari overthinking, aku akhirnya tuh semacam disadarin kalo manusia itu ngga harus mengontrol sesuatu yang diluar jangkauannya, misalnya apa pendapat orang lain soal kita. Manusia hanya harus mengontrol apa yang ada pada dirinya. Misal, apa yang kita pikirkan. Dan dari hal sepele ini aku mulai sadar ternyata aku harus bisa bersikap bodo amat (syarat dan ketentuan berlaku yaa guys!). Ada kalanya kita harus peduli sama apa yang ada di sekitar kita, ada kalanya kita harus cuek dan lebih memikirkan perasaan kita.

Setelah aku mencoba memberanikan diri untuk bisa bersikap lebih cuek, efeknya mungkin nampak negatif, kayak misalnya aku mulai berani ambil sikap untuk orang yang memanfaatkan aku, aku mulai berani tegas bilang tidak atau sekalian aku acuhkan. Dan itu seperti membuka diriku untuk versi yang lebih baru. Dan secara kebetulan, pada pemahaman soal mindfulness, sikap ‘mengurangi/mengosongkan’ seperti ini (istilahnya decluttering) itu membawa aku membayangkan tentang aku mengurangi atau mengosongi air kotor dalam gelasku biar aku bisa mengisi gelasku dengan air yang lebih bersih. Dan hasilnya, aku mengisi gelasku dengan air yang bersih.

Dalam kaitannya dengan overthinkingku, overthinkingku itu juga disebabkan aku yang terlalu mudah percaya sama orang dan juga sensitif serta ngga enakan. Dalam hal ini, aku berani mengambil sikap untuk memilih lebih baik kehilangan orang-orang yang cukup banyak menghabiskan energiku, supaya aku bisa menarik lebih banyak orang yang lebih baik ke dalam hidupku. Aku juga menerima kenyataanku saat ini, menghadapinya dengan tetap menjadi diriku sendiri cuma sedikit lebih cuek dengan apa yang akan orang pikirkan soal aku. Dan akhirnya, sungguh aku jadi lebih baik, dan lebih jarang overthinking dibandingkan sebelumnya. Masih? Iya dong. Tapi sudah sangaaaaaat jauh berkurang. Buat aku ini sebuah pencapaian wkwkwkwk. Tapi, perjalanan aku untuk menjadi diri yang lebih baik, lebih tenang, lebih kalem, lebih santuy tapi lebih efisien, fleksibel dan produktif masih panjang.

Kalo dipikir-pikir, saat ini cita-citaku agak nambah wkwkwkw. Pengen hidup tenang dan santai, hidup damai, berkecukupan, sehat, panjang umur, juga berguna untuk sesama terutama keluarga. Dan langkahku selanjutnya setelah manifestasiku tercapai, aku pengen lanjut frugal living. Bismillah semoga bisa!! ^^9

Akhirnya tulisan ini selesai malem jam 23.00 karena disambi ngerjain ini itu, maklum, anak rumah tangga wkwkwkw. Akhir kata, selamat malam good people. Jangan lupa untuk selalu dan selalu bersikap baik meskipun harimu engga baik-baik aja, orang-orang ngga baik sama kamu, dunia juga lagi ngga baik. Kita ngga pernah tahu, kebaikan kita akan datang kembali kita dengan cara yang seperti apa. Gnite luvs!!! <3

 

Senin, 26 September 2022

Another random post in a hot hot hot super hot summer

 Hai haiiiii everybodyyyyy!! Di suasana siang yg tenang tapi puanas ini, aku mau nulis sedikit lagi. Kali ini masih ada hubungannya dengan Law of Attraction seperti yang sempet aku mention di beberapa postingan sebelum ini.

Jadi gini gaes, di beberapa postingan aku sebelum ini tuh aku sempet nulis, kalo aku bersyukur banget aku belum pernah kena covid, qodarulloh, aku akhirnya ngerasain gimana rasanya + setelah sekian lama, dengan medium symptoms kayak demam sehari, batuk, pilek, radang, ngga nafsu makan, dan berakhir dengan long covid yang yaaa karena aku juga karena ketidaktahuanku, aku sama mama minumnya obat anti virus itu 10 biji berdua, 3x1 sehari gitu. Jadi yaaa gitulah.

Anyway, aku mau ceritain sedikit gimana aku waktu sakit kemarin. Jadi, tanggal 8 sep kemarin, aku ngerasa ngga enak badan seharian. Lemes, pucet, capek, dan makin sore makin menggigil aku. Sebelum pulang ke rumah dari kantor, atasan aku tuh nge swab aku antigen, dan ternyata emang aku +. Jadilah aku dibawain 1 set alat lagi buat ngecek kondisi mama juga. Eh besok paginya pas aku cek, mama juga + dong! Agak kaget tapi engga kaget juga. Karena kalo dari mama, karena seminggu sebelumnya tuh mama sempet drop kondisinya, sempet kambuh susah tidurnya dan berakibat ke vertigonya mama yang hampir kambuh, dan sempet kambuh juga bidurannya. Padahal besoknya mama harus pergi reunian sama temen-temen kantornya. Eh pas balik dari reunian, bener dong mama engga enak badan. Dan itu di hari Selasa, tanggal 6 septembernya. Sedangkan aku, masih fit belum capek, drop atau apalah. Tapi rabunya, tanggal 7 sep, aku ngeswab temen aku yang +. Dari sini aku mulai ngerasa agak was-was juga, tapi aku engga ambil pusing siy. Finally, kamisnya tanggal 8 sep aku +, hahahaha. Alhamdulilah, wfh bisa healing!! xD

Naaaah, dimulai lah tgl 9 sep aku ‘healing’ di rumah. Kerja di rumah via remote itu ngga enak, kita engga 100% konsen sama kerjaan kantor. Kita juga harus bantuin orang rumah, jam 12 siang ke atas mulai kiyep-kiyep nih mata ngajak ngasur wkwkwkwk, dan banyak lagi gangguan lainnya. Sampelah, hari ke 10 isoman, tanggal 19 sep. dari kantor instruksiin aku untuk PCR di lab yang bisa menunjukkan angka CT value, oke aku pilih lab Pd yaa. Karena sempet ke RSUD deket rumah mereka ngga keluarin angka CT value.

Hasil PCR rilis hari itu juga di sore nya, dan ternyata CT value aku rendah. Cuman around 28 dari cut off 42. Jauh bet. Kondisinya aku memang sih masih ada batuk-batuk kecil gitu, tapi uda seger, engga demam atau radang juga, makan juga uda balik banyak lagi. Kantor lagi-lagi bilang, lanjut isoman. Dan malemnya, karena lab tersebut terafiliasi dengan kemenkes, aku dapet whatsapp chat dari kemenkes dan mereka bilang ada paket obat gratis buat aku yang terdaftar sebagai pasien isoman dari hasil lab tadi. Mereka kasih aku beberapa pilihan telemedicine, dan paket obat sesuai dengan resep dari telemedicine itu.  Kebetulan, sebelum kemenkes chat itu aku sudah konsul jalur mandiri ke aplikasi holadek (geli yaaa xD), you know lah yaaa. Maksudnya halodek, eh halodoc. Nah dookter di halodoc bilang kalo resep yang sebelumnya itu harusnya aturan minumnya itu sehari pertama 2x8 tablet, hari kedua sampe kelima baru 2x3 tablet, sampe abis, dengan barengan vitamin D 5000 iu dan multivitaminnya. Lah aku minumnya kayak paragraf kedua wkakakak, pantes aja niy antibody engga ada gregetnya ngelawan si virus. Jatohnya malah jadi long covid. Nah dokter lagi-lagi ngeresepin obat yang sama dengan dokter pertama. Dan by the way, kenapa aku tebus cuma 1 strip doang? Karena harganya buset sejutaan kalo ditebus semua T_T mana aku sama mama lagi sama-sama bokek juga. Pokoknya kemarin tuh, buntu sebuntu-buntunya.

Nah, after dapet chat dari kemenkes, mereka bilang kalo aku bisa tebus obat gratisnya dengan cara screeshotkan resepnya, dan upload di link khusus mereka. Besok paginya, aku iseng coba, kali aja bisa gitu dapet obat, kan lumayan gitu loh bestie. Eh bisa dong!!! Padahal link telemedicine dank ode vouchernya untuk konsul sama dokter itu ngga bisa dipake :’). Dari situ aku ngerasa happy banget. Orderannya diproses, dan dikirim dalam 1x24 jam. Aslik!!!! Thanks a lottttt kemenkes! Gercep banget!

Selama aku isoman ini, aku kan banyak banget nonton channel youtube soal tarot, law of attraction dan sebagainya. Bukan karena apa, aku butuh pencerahan aslinya. Awalnya sih terkait masalah utangku yang setumpuk. Uda desperate banget aku bingung gimana caranya. Eh ketemu sama banyak pencerahan. Meskipun ibarat doa, mintanya apa dapetnya apa, tapi tetep aja jatohnya tuh ‘rejeki’. Kenapa?

Agak ada terharu-terharunya ini sih. Aku bersyukur banget, saat aku isoman, ada banyak orang chat aku, ‘kamu gapapa kan? Gimana gejalanya? Kamu yang sabar aja, anggep aja healing. Semoga lekas alumni. Eh minum obat ini juga deh, temen aku kemarin kena dia sembuh pake obat ini. Aku kirimin makan siang yaa ke rumah? Kamu gimana kalo engga bisa kemana-mana gini? Mama gimana kondisinya? Kamu kuat kok, pasti cepet sembuh….’ Dan sebagainya. Terharu banget, temen aku kirimin makanan ke rumah. Ada juga yang kirimin buah, kiriman jamu, dan atensi-atensi lainnya. Alhamdulillah. Aku agak nangis sih pas nulis part ini. Aku terharu sama begitu banyak perhatian yang aku terima.

Pas mau PCR test yang pertama tuh, aku ngebayangin hasilnya – dan aku happy banget. Sepanjang jalan ke lab aku semangat, happy, bener-bener kayak aku -. Tapi, tuhan masih berkehendak lain. Karena gejalanya tuh ngga bisa diumpetin. Aku masih batuk-batuk kecil. Dan bener, hasilnya belum sesuai ekspektasi, aku masih +. Aku be like, it’s okay, gapapa. Emang berarti aku harus istirahat. Kapan lagi yak an? Aku memang harus bener-bener pulih dulu, biar kuat kerja lagi, ngadepin kenyataan hidup, dan badan aku juga pulih 100%.

Dan, saat tulisan ini dibuat, aku masih nunggu hasil – yang keluar sore ini sih. Tapi, aku yakin – dengan CT value pas 42. Kenapa? Karena aku uda siap masuk kerja lagi. Aku uda siap nerima kesembuhan lagi, aku uda siap untuk fight lagi di jalan, hehehehe. Dan berkat perhatian dan doa semua orang, semua hal baik ini terjadi sama aku atas seijin Allah. Aku bener-bener seseneng itu. Bingung kan yaa sakit kok seneng? Wkwkwkwk. Agak engga bisa dijelasin dengan kata-kata. Intinya, aku seneng, gitu aja.

Dan, keyakinan seperti ini akan aku manifestasiin terus terutama untuk masalah terbesar aku saat ini. You knowlah wkwkwk. Eh sorry maksudnya aku ulangin terus setiap hari. Manifestasi, afirmasi, visualisasi, dan meditasi, ini empat hal yang lagi aku pejalarin. Semoga dapet pencerahan dari Sang Pencipta.

Anyway, segini dulu kerandoman hari ini. Semoga, aku bisa menularkan happy vibesku ke kalian semua yang baca ini (kalo ada yang baca hwehehehe). Akhir kata, sampai jumpa di postingan berikutnya yaa ges ya!!! See you soon!!

Rabu, 21 September 2022

Menyikapi ramalan..?

cr. pinterest

Ha to the i, haiiiiii…. Cuada di tempat aku hari ini itu panas bet sekarang. Sidoarjo kayak simulasi padang mashar kata orang. Naudzubillah wkwkwkwk bcanda aja yaa wahai para malaikat :’D  Gimana kalo di rumah kelen guys? Panas begini juga ngga? Nah, panas-panas kek gini enaknya kita ngobrolin sesuatu yang random. Gaskeun ngga? Gas dooong masa engga….

Anyway, karena beberapa waktu belakangan ini aku sering banget nyasar ke video-video yang random banget di Youtube, aku positively learnt something yang aku ngga pernah bayangin. Ngenal istilah-istilah baru kayak Law of Attraction, tarot reading, manifestation, divine timing, twin flames, etc. Well, dalam islam percaya ramalan itu 100% dosa, no debat. Iya. Dosa gedeeeee banget. Cuma ada satu ramalan yang boleh kelen percaya, ramalan cuaca, wkwkwk. Tapi itupun juga ngga bisa 100% resonate yaa guys, kalau resonate, bisa langsung aja kontak ke Allah ta’ala, wkwkwk.

Tapiii menurut aku, menurut aku, menurut aku yaa, aku tekanin sekali lagi, menurut aku, yang membuat kita berdosa mempercayai ramalan itu sebenernya bukan peramalnya, bukan juga hasilnya, tapi karena manusia dengan segala kekurangan dan rasa keingitahuannya yang tidak bijaksana dalam menyikapi ramalan. Kenawhy? Karena mungkin manusia itu kalo diramal baik dia bakalan males-malesan buat ibadah, buat kerja, dan ngga mau percaya lagi dengan segala ketetapan Allah. Sedangkan Allah itu maha sempurna, maha besar, maha berkuasa atas segala hal yang terjadi di bumi dan seisinya. Sedangkan peramal itu bisa aja salah, bisa aja ngga benar perkataannya. Dan kalo manusia itu lebih mempercayai apa kata peramal dan tidak mempercayai dan meyakini ketetapan Allah, ya valid itu mah dosa ga bisa ditawar.

Terus gimana caranya biar engga dosa? Aku terlanjur baca ramalan nih, dan kayaknya kok bener. (disclaimer, ini hanya pandangan aku, aku mungkin terlihat sebagai orang yang mencari validasi atau pembenaran, atau apa dan pasti akan ada yg pro dan kontra, banyakan kontra, jadi silakan disimpan aja opininya, karena aku ngga bermaksud menyerang/menghakimi/menyangkal/melukai pendapat siapapu yang baca ini yaa, mohon maaf sebelumnya).

Pertama, kalo menghadapi ramalan baik, anggap aja kalian itu didoain. Kalian manifestasiin dalam doa kepada Tuhan sesuai keyakinan masing-masing, berharap semoga aja hal baik itu menjadi kenyataan atau minta Tuhan agar berkenan memberikan kenyataan yang kalo bisa lebih baik daripada ramalan ini. Misalpun ternyata ramalan baik itu belum menjadi kenyataan, jangan berhenti husnudzon dengan segala ketentuan dan takdir dari Tuhan. Mungkin kita sedang diuji untuk level up menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Banyakin bersyukur juga biar semua yang kita cita-citain, kita manfestasiin bisa menjadi kenyataan. Bukannya malah makin males ibadah tapi makin rajin nyari peramal, males kerja ngerasa ramalannya bakal jadi nyata dalam sekejap. Ya jelas aja dosa guys.

Ramalan baik bisa aja menjadi nyata kalo kita justru semakin keras berupaya dan berusaha untuk mewujudkannya. Kalopun ternyata ramalan tersebut jadi kenyataan meskipun kalian engga kerja dan berusaha, ingat, dalam hidup ada yang namanya ujian. Tuhan tuh kalo mau ngasih kaya dalam sedetik aja bisa, atau sebaliknya juga bisa. Semudah mencetikkan jari. Karena apa? Tuhan lah yang maha kaya dan berkuasa di dunia ini. Kalo kalian tiba-tiba diramal besok jadi sultan, kalian engga usah kerja, engga usah beribadah, duit ngalir lancar tapi Tuhan ngga mau kasih? Nyaho ngga lu, wkwkwkwk.

Kedua, begitupun sebaliknya. Kalo kalian diramal buruk, yaa jangan sedih, merana, hilang semangat, males kerja dan ibadah. Fix dosa! Kalo diramal buruk, anggep aja kita nerima early warning atau peringatan dini. Kita mesti flashback, mawas diri, koreksi diri, aduh abisa ngapain yaa aku kok dibilang jelek begini takdir aku? Kalo uda nemu jawabannya, kita harus merubah sikap kita. Jika memungkinkan untuk minta maaf dan mengubah keadaan, yaa lakukan. Lakukan hal baik yang memang perlu dilakukan untuk mencegah agar hal buruk itu ngga sampe kejadian. Tetap waspada, mawas diri, rendah hati, bekerja keras dan beribadah seperti biasa. Mohon ampun pada Tuhan, mohon perlindungan dariNya agar tidak terjadi hal buruk pada diri kita dan keluarga kita. Bukannya langsung down, kena mental, tapi ngga ngelakuin apa-apa, itu bodoh namanya.

Ketiga, ramalan baik atau buruk, jangan berhenti untuk tetap yakin dengan segala takdir dan ketetapan Tuhan. Engga ada yang maha mengubah segala sesuatu di dunia ini kecuali Dia yang maha agung. Bukannya kalo ramalannya terwujud terus langsung setop ibadah dan malah ngacangin Tuhan demi peramal. Engga gitu woy! Ibadah, Tuhan itu tetap urutan pertama. Sisanya jika ramalan tersebut, entah baik atau buruk, itu cuma sesuatu yang Tuhan mau kasih lihat ke kita kalo emang seberkuasa itulah Tuhan atas bumi ini dan diri kita. Jangan terlalu dimasukin atau ditelan mentah-mentah. Enggak banget asli.

Ini bukan validasi dari aku buat kalian langsung serta merta nyari peramal demi minta ‘pencerahan’ gimana jodoh saya, gimana karir saya, apa saya akan kaya raya, bukan. Ini cuma opini aku. Sekali lagi, opini aku dalam menyikapi ramalan. Tetap bertakwa pada Tuhan, pasrah dengan hasil dari segala daya upaya yang sudah kita usahain dengan baik sejauh ini. Tetap jalani hidup dengan menjadi orang baik. Insyaa allah, Tuhan akan kasih yang terbaik yang kita butuhkan.

Jadi segini dulu aja postingan aku, aku harap ngga ada orang ke triggered karena postingan ini. Semoga aja semua hal baik yang kita cita-citain diaminin malaikat dan diijabah sama Allah yaa. Aaamiin. Dah gitu aja, selamat siang, jangan lupa sholat, makan, minum obat buat yang sakit dan balik kerja lagi abis ini. Bye! Assalammualaikum!

 

 

Minggu, 18 September 2022

My Kind of Ideal Life, Bayangin Aja Dulu

Hai semuanya, selamat sianggggg!!! Beberapa hari, atau lebih tepatnya beberapa minggu belakangan ini, Surabaya dan Sidoarjo itu beuuuhh panasnya agak ngga ngotak yaa. Spray kasur sampe kerasa anget bahkan pas tidur malem hari sekalipun. Hadep sini panas, hadep sana panas. Kipas angin level 2 masuk angin, level 1 kurang nendang, help…..

cr. pinterest

Siang ini aku work from home nih, masih di rumah karena masih isoman hari ke 10 pasca positive covid-19 huhuuhu. Kerja di rumah, hadep laptop, laptop hadep ke jendela, jendela langsung hadep ke jalan, sayangnya jalan depan rumahku terhalang beton, kalaupun ngga ada tembok beton, juga pemandangannya rumah orang perumahan sebelah, huehehehe. Tapi, angina sepoi-sepoi dari luar rumah sedikit menghadirkan suasanya sendu, teduh dan nyaman gitu. Jadi ngerjain tugas ngga sejenuh kalo hadep ke tembok polos.

cr. pinterest

cr. pinterest

Siang ini, aku ngerjain tugas kantor melalui remote, sambil dengerin music ambience yang vibesnya kek di café yang fancy. Ngebayangin, aku kerja laptopan di sebuah café yang fancy, sambil ngeteh atau ngopi cantik, makannya cheese cake se slice, berikutnya pesan makanan western, terus siangnya aku bisa jalan-jalan di hutan kota sambil dengerin zoom meeting, terus duduk di bawah pohon besar ngelanjuin kerjaan sampe agak sore. Terus jalan pulang pas jam 5. Aaah indahnya… kerja apaan tapi yang kayak gitu wkwkwk.



cr. pinterest


cr. pinterest

Aku juga ngebayangin, andai aku tinggal sendirian, weekend pagi aku nongkrong di sebuah café yang fancy, sambil ngopi santai, laptopan, siangnya aku sepedaan keliling kota, terus pulang ke rumah dengan perasaaan yang rileks dan happy. Di rumah lanjut rebahan sambil liat tv, sorenya beberes rumah, sambil muterin music lofi atau jazz yang santai. Rumahku ada di sebuah bukit, dengan pemandangan yang bagus, udara yang sejuk dan segar, serta jauh dari keramaian kota. Ada halaman yang luas, kalo malam bisa pake kursi santai ngeliatin bintang-bintang, kalo siang bisa santai di bawah pohon. Indahnya hidup.

Dulu, waktu aku masih kecil aku ngga bisa bayangin bakalan kerja kek gimana selain kerja kantoran, pake baju cantik, berangkat pagi naik motor, pulang sore dan sekarang terealisasi. Sekarang aku ngga bisa bayangin kehidupan kayak apa yang aku pengen, kecuali kehidupan yang sederhana dan santai di sebuah bukit, persis seperti yang aku gambarin di atas. Tapi, apa bisa terwujud? Kapan kiranya bisa terwujud? Duh ngga sabar ><


cr. pinterest

Sekarang aku lanjut berkhayal. Aku ngga berharap jadi seorang kaya raya, crazy rich, sultan dengan segala kemewahan dan circle yang papan atas. Tapi, entah kenapa rasanya, semua kesulitan terutama yang berkaitan dengan keuangan itu terasa mudah, kayak engga ada beban. Ngga ada hutang, ngga ada kekhawatiran bakalan kehabisa uang, rumah punya, mobil ada, motor ada, sepeda ada, untuk makan dan jajan ini itu bisa dan masih ada sisa banyak tabungan di rekening. Sakit ngga harus bergantung asuransi, mau beli tanah bisa, mau belanja agak hedon bisa, traveling ke eropa, asia, terutama ke Kanada, Prancis, Swiss, Korea Selatan dan Jepang bisa sewaktu-waktu berangkat. Dan yang paling tinggi kastanya, bisa haji dan umroh kapanpun berangkatnya. Pergi nonton konser bias dan beli perintilannya juga.


cr. pinterest

Pergi camping pake camper van, sendirian juga ngga masalah, sambil bawa kucing dan ngeteh cantik di sebuah gunung. Pergi city tour ke Nusa Penida, atau diving ke Labuan Bajo, terus lanjut sampe akhir tahun traveling ke sana sini sampe ke Raja Ampat. Baliknya mampir ke Makassar ketemu sama bocil-bocil dan sodara. Baliknya ke Surabaya uda fresh lagi, siap kerja lagi. Hehehe. Bayangin aja dulu.

Aku juga ngebayangin, aku tiap hari kerja engga naik motor, tapi naik bus umum, turun naik gojek, sampe ke kantor. Ngga capek, ngga lusuh. Tapi tetap banyak uang tersisa. Siangnya bisa pesan makan di luar tanpa khawatir atau ngitung berapa uang tersisa di dompet atau di saldo gop4y. Bayangin aja dulu.

cr. pinterest

Setiap weekend aku bisa belanja ke mall, beli buku-buku yang aku suka, makan di luar sama mama, pergi nonton film yang uda lama aku tunggu, beli barang-barang yang aku butuhin untuk di rumah. Pulangnya makan di restoran fancy sama mama, di pinggir sungai sambil dengerin live music. Atau hang out sama temen-temen, pulangnya beli kue atau camilan buat dimakan di rumah sama mama. Minggu paginya, lari pagi sama mama, ngga perlu masak, tapi kita beli makan di luar. Agak siang pulang ke rumah, terus beberes rumah, siangnya rebahan sampe sore. Malemnya prepare buat pergi jalan ke luar kota sama mama dan sodara, naik mobil, aku sendiri yang nyetir. Late night trip lewat gunung, sampe ke pantai paginya bisa liat sun rise bareng keluarga. So beautiful…..

Dan semua hal itu aku lakukan tanpa harus terbebani dengan hutang, dan sisa saldo di atm. Aku lakuin aja. Semuanya. The definition of financial freedom. Ketika aku ingin melakukan sesuatu tanpa harus khawatir dengan sisa uang di dompet atau sisa saldo di atm.

Bismillah, 2023 menuju kehidupan seperti itu.

Bayangin aja dulu…

Selamat siang, ayo lanjut kerja ^^

Jumat, 02 September 2022

THROUGH ALL THE UPS AND DOWNS IN MY LIFE RECENTLY.... JADI GINI GAES...

Hai people!!!! Wow what a long break yaaa, lamaaa banget aku engga ada nulis apapun. Meskipun yaa engga ada juga yang cariin siy, ehhehehe. But yaaa, panggilan alam…

Well., selama taking long break, aku mengalami banyak ups and downs yang lebih banyak downs nya, sad banget ga tuh, wkwkwkwk. Tapi, through ups and downs inilah aku belajar beberapa hal. Apakah itu? Jadi ini tuh tulisannya temanya curhat begitu gaes…

Bersyukur. Astagaaa kayaknya belakangan ini aku kurang banget bersyukur. Padahal, kurang Maha Pemurah apalagi Allah sama hamba kayak aku? Aku dikasih sehat, kesempatan untuk hidup setiap harinya sehingga aku bisa belajar dan mengalami banyak hal baik setiap harinya. Belum lagi, meskipun capek berat karena sempet bolak-balik harus jaga mama di rumah sakit, tapi aku tetep sehat walafiat. Padahal, aku sejak kecil selalu dicap ‘kurus, gampang sakit’. But, miracle happened to me. Sampe detik ini ALHAMDULILLAH aku belum sakit. Dan jangan sampe deh.

Alhamdulillah, sejak awal pandemi, belum pernah sampe positif Cword. Meskipun pikiran lagi stres-stresnya, badan lagi capek-capeknya, banyak hal yang engga sesuai ekspektasi dan rencana, tapi alhamdulillah aku masih dikasih sehat. Allah sungguh Maha Baik, Maha Pemurah, Maha Melindungi. Masyaa allah, alhamdulillah, tabarakallah.

Tapi, lagi, aku ini masih ada kurang bersyukurnya. Kadang, aku ingkar dari sholat. Aku juga pernah ingkar sama nazar, juga pernah ngebantah mama, juga ingkar janji sama adekku untuk bayar utang tepat waktu. Astaghfirullah, aku. :’) Tapi, sungguh, aku sedang berusaha memperbaiki diri aku. Kira-kira apa Allah masih mau mendengar doa dari umat yang seperti aku?

Aku juga mengalami penurunan dalam hal ekonomi sebenernya guys. Utang-utang aku numpuk, semuanya urgent, belum kebutuhan aku semua juga pengennya urgent. Kayaknya aku emang beneran sekurang itu dalam bersyukur. Selama ini aku selalu kalap kalo ngeliat limit di Spayl4t3r, pengennya beli ini, dicicil 12x, belum lagi Sp!nj4m, butuh duit dikit klik pinjam. Bener-bener gaya hidup aku salah banget dah.

Kemakan rasa ‘pengen kayak temen-temen aku yang di instagram, beli ini itu branded, traveling sana-sini, makan ini itu’ dan masih banyak lagi. Aku ngerasa kayak living my life in rush, biar bisa kayak temen-temen aku, nah sekarang saatnya ngatain diri sendiri : makan tu pengen kayak temen-temen. Telat, tapi aku baru sadar kalo timeline aku beda dengan orang-orang. Orang lain mungkin uda ngambil susahnya duluan, dan mungkin emang susahnya mereka saat ini cuma sebatas itu, sedangkan aku masih harus susah dulu, agak panjang timeline susahnya, tapi mana tau aku nanti menang banyak belakangan? Wkwkwkw. Posthink!

Selain itu menyadari kalo bener kata orang. Menungso urip kuwi sawang sinawang. Manusia hidup itu tidak seperti yang kelihatannya. Alias sebagian besar pencitraan. FIX! Ada orang yang berteman sama aku di sosmed itu ‘menurut aku’ hedon. Dia cantik, kerjanya mapan, semua yang dia punya branded, seems like she is living the life that I always wanted. Tapiiiiii, turns out dia ‘kabarnya’ cukup sering nyusahin orang di sekitarnya. Yaaa tapi karena ini hanya ‘katanya’, again, aku engga tau gimana kebenarannya, karena yaaah itulah, aku hanya ngelihat yang kelihatan, sisanya aku engga tahu.

Ada juga yang emang beneran mapan, religius, kerjaan bagus, pendidikan yang juga tinggi, keluarganya nampak bahagia, seems like the other kind of living that I always wanted, tapi aku tahu kalo dia beberapa kali harus kehilangan buah hati. Ternyata hidup orang sungguh ngga selalu mulus seperti insta story mereka. Sungguh.

Kadang kalo flashback, meskipun hidupku pun juga engga mulus, banyak air mata, banyak sedih, tapi kalo dipikir-pikir kenapa sekarang aku malah makin merosot jatuh? Padahal dulu hidup di dasar aja aku ngga apa-apa? Again, aku menyadari, aku terlalu memaksakan diri ingin selevel dengan orang lain. Astaghfirullah, dasar aku!

Sekarang, jujurly, aku capek harus hidup kayak gini. Sekarang ini ibaratnya aku harus ‘detoksifikasi’ hidupku dari racun-racun dalam pikiranku yang selama ini sudah aku pendam. Saking sakitnya proses ini, aku sampe -baru kali ini- ngerasain pengen resign aja dari dunia ini. You knowlah maksud aku. Tapi, aku harus membersihkan diri, meskipun untuk membiasakan diri seperti itu aku harus ngelewatin proses yang luar biasa sakit, pahit, sedih, aneh, dan aku harus bertahan. Kenapa bertahan? Karena, dibalik semua proses, cobaan, rasa sakit ini, Allah sedang mengangkat derajatku, menjadikan aku manusia yang lebih baik lagi, dan Allah tahu aku mampu ngelewatin semua ini.

Sekarang ini mintaku ngga banyak. Aku engga minta Allah jadikan aku crazy rich, kaya raya dalam semalam, tiba-tiba bangun tidur aku jadi sultan. Engga. Aku cuma minta : Financial freedom, kesehatan dan usia yang panjang untuk mama, deket dengan jodoh untuk aku dan mama.

Nah ngemeng-ngemen soal jodoh, belakangan ini, tanpa bermaksud menyekutukan Allah dengan apapun di dunia ini, aku coba liatin video tarot reading. Sambil itung-itung, belajar soal Law of Attraction, affirmation, meditation, dan lain-lain. Nah, dari beberapa pembacaan kartu tarot ini, ada beberapa yang punya something in common, alias kesamaan. Yaitu, ‘katanya’ (lagi), jodohku ini bla bla bla..(hayoooo nungguin yaaa? Wkakakakak) intinya ada beberapa poin yang sama gitu. Dan kebetulan kok kedengerannya kayak unreal, too good to be true, kayak seseorang yang ngga bakalan mungkin sama aku, bahasa kerennya beyond my league gitulah pokoknya.

Mama sih bilang, ‘harus optimis, yakin, percaya, apa yang engga mungkin kalo Allah menghendaki? Mana tau diaminin terus jadi kenyataan?’ yaaaa iya sih, tapi yaa gimana ya, satu sisi aku ini pemimpi, tukang halu, secara halu kan gampang dan gratis yaa. Tapi di satu sisi, aku juga orang logis dan realistis. Ah apa iya? Tapiiii ga ada salahnya juga diaminin kan? Wkwkwkwk. Aku sih percaya sama apa yang mamaku bilang. Selama ini apa yang beliau omongin ini biasanya terjadi. Apalagi yang ngomong gini seorang ibu dengan pengalaman makan asam garam yang uda ngga keitung lagi. Insyaa allah, kalo menurut Allah itu yang terbaik, Lillahita’ala.

Tapi, selama ini aku emang memanifestasiin seseorang sih, emang. Sayang orang itu ngga akan mungkin berjodoh sama aku, wkakakak. Been my crush for 8 years yall. Dan perasaan ini engga geser barang dikiiiit aja, engga. Tiap hari, aku cuma bisa sholawatin orang kayak dia. Meskipun bukan dia, mana tau kan dapet yang mirip gitu, 11-12 sama dia, wkwkwkwk. Amin yo gaes yo…

Dahlah, sementara segini dulu. Aslinya masih banyak yang mau aku ceritain gaes, tapi waktunya uda mepet sama waktu pulang kerja. Ini aja ngetiknya di PC kantor wkwkwkwk. Bye bye semua.

 

 

 

Kamis, 02 Desember 2021

Honest Review, jatuh cinta pake banget sama : Hanasui Mattedorable Lip Cream Boba Edition

Hey bestieeeee, apa kabarnya? Senang tidak jumpa sama aku lagi? Huhuhu engga ya.. Baiklah ngga apa-apa, aku tetap maksain kok. ----skip. Intro ga jelas, ewh.. (Aku rapopo, jinjja rapopo) 

Jadi gini bestie, beberapa bulan yang lalu, aku tuh sempat lihat seorang beauty vlogger lagi nge-review sebuah lip cream yang katanya enak banget dipakenya. Sejauh ini kan aku baru cinta sama Maybelline ultimatte lip cream, emang agak berat tp pigmented banget dan yang bikin aku cincay pake banget lip creamnya Maybelline itu dia tahan banting parah! Terbaik! Dipake makan oke, maskeran oke, minum oke, dari pagi sampe malem. Mantulity bener kan? *emot nangis *emot jempol. Tapi, selain harganya agak middle end buat aku yang low end ini, jadi ngga berani beli rutin (lah dikata obat kali yak, rutin...) jadi, aku cari alternatif lain. Sampe akhirnya, akun Shopee ku sepertinya ngerti banget harga berapa yang aku bakalan beli, huwehuwehuwe. Masuk beranda dong lip cream ini. Ulala.... 

Nah kebetulan, toko langganan aku jual ini produk. Intip dikit harganya uwow aku banget! Tapi, sebelum aku check out, intip lagi review di femaledaily. Banyak sih yang bilang barangnya oke, tahan lama, anti hilang hilang club, dipake maskeran seharian oke, dipake makan juga oke. So, jadilah aku check out tuh. Aku ambilnya yang Boba Edition shade forest berry. Jatuh cinta pake banget sama : Hanasui Mattedorable Lip Cream Boba Edition Berry. 

Boba Edition ini punya 3 shade doang yang warnanya cenderung nude gitu. Salted caramel, brown sugar dan forest berry. Diantara 3 ini, salted caramel dan brown sugar ini cenderung kecoklatan (bukan kecoklatan lagi siy sebenernya, uda coklat wkwkwk) dan karena aku boring dengan warna coklat nude, jadi aku coba yang menurut aku warnanya lebih menonjol, yaitu forest berry. Warnanya jujurly ngingetin aku sama shadenya Wardah lip cream (salah satu pelopor lip cream legend di Indonesia) yaitu shade Mauve on. Dulu pernah punya tapi hilang, hiks. Forest berry ini warnanya persis banget kayak Mauve on gitu (menurut aku sih, kalo salah maapin yaa). 

Gimana rasanya pas dipake? Kalo dibandingin sama Maybelline yaaa ini super light! Ngga berat, ngga ngedembel (halaah), ketahanan juga oke! Aku pake makan chicken honey pok (favorit aing huweeee), pake minum, oke banget. Pudar dikit tapi wajar dan tetep stay on! 

Kukira warnanya bakalan nge-jreng, ternyata BIG NO! Lembut banget, cakep banget serius. Berasa jadi secakep Kendall Jenner gitu pake lip cream ini. Apa Kendall make lip cream Hanasui juga kali yak? Wkwkwkkw ngaco! Baunya juga, beh....jan ditanya, wangi boba. 
Enak banget! 

Beralih ke packagingnya. You know aesthetic? Yesss it's aesthetic! Kukira kemasannya bakalan katro, ternyata engga woy, bagus lucu gitu. Material botolnya terkesan tebel dan berat tapi kok murah? Designnya juga kiyowo. Ada gambar bobanya gitu, semacem representasi dari varian produknya mereka, dan memperkuat iming-iming boba edition tapi tanpa terlihat berlebihan atau kacau gitu. Suka! 

Jadi, aku pribadi sebagai penggemar skin care, make up, dan barang-barang murah lainnya, aku ngerasa mungkin aku bakalan repurchase dengan cobain warna lainnya. Sayang banget kalo disia-siain huhuhu. 


Akhir kata, sampe di penghujung postingan ini. Mata mulai ngga bisa diajakin melek lebih malem lagi, jadi mau dipake merem lebih awal.. Byeeee~

Senin, 13 September 2021

(sebagian) Ciri-ciri Online Shop Penipu, Waspadai!

 Helooooo, I’m back dengan segala ke randoman ini huhuhu. Miss me? Nope? Ok, gapapaaa. :’)

Ok kesampingkan intro yang engga jelas itu, mesti kok kamu itu, Mar.

Hari ini, di postingan kali ini, aku mau berbagi pengalaman tentang ‘ketipu online shop’ dan gimana cara menghindarinya. Jadi, beberapa bulan yang lalu, aku dan mamaku, atau lebih tepatnya mamaku aja sih hwehehehe, kena tipu karena tergiur sama barang online shop yang harganya, jujurly, agak ngga realistis. Bukan berarti harganya murah terus barangnya jelek, engga. Itu masih bagus kalo kayak gitu. At least, barangnya masih dikirim, dan kita terima. Meskipun emang pastinya sangat bikin dongkol. Tapi, yang ini worse! Uda di transfer, barangnya engga dikirim dong! Kesel? BANGET!
 

Bisnis online shop belakangan ini memang lagi naik daun guys. Selain karena lebih mudah, lebih murah, banyak promonya, kita ga perlu repot-repot dateng ke seller, nawar-nawar secara langsung dengan tatap muka, hemat waktu, hemat tenaga, dan sebagainya. Apalagi jaman pandemi Covid-19 begini, dimana kita dianjurkan untuk melakukan transaksi secara digital demi menghindari virus, pastinya belanja online jadi alternatif.

Sebenernya apa aja siy kelebihan dan kekurangan belanja online? Ini beberapa kelebihan dan kekurangan belanja online menurut aku.

-          Kelebihan :

Ø  Hemat waktu, bisa dilakuin dimana aja, kapan aja, apalagi kalo pembayarannya terhubung dengan m-banking, asal hape nyala, terhubung ke internet, check out!

Ø  Hemat tenaga, ga perlu capek-capek keluar ke pasar, ke mall, atau ke supermarket. Cukup klik, bayar, voila! Barang yang kamu mau dikirim! Bahkan kaum mager dan kaum rebahan pun bisa, gile gak tuh? Wkwkwk.

Ø  Mudah. Siapapun bisa belanja. Asal teliti dan paham dengan proses jual belinya.

Ø  Lengkap. Apapun yang kita butuhin, bahkan misal barang yang kita cari itu termasuk kategori rare sekalipun, pasti ada.

 

-          Kekurangan :

Ø  Menjebak. Ini yang sering dialami sama orang-orang yang baru belajar belanja online. Kecuali kalo belanja online nya di luar aplikasi market place mungkin lebih sederhana.

Ø  Kita mesti ukur sendiri atau paham dengan ukuran kita, terutama kalo belanjanya baju atau sepatu. Biar engga salah ukuran, pastiin kita tau betul berapa lebar dada/panjang badan, atau panjang kaki kita.

Ø  Proses retur agak sulit, terutama kalo lewat market place. Biasanya hanya terjadi saat ada ketidaksesuaian barang, itupun proses retur harus dengan perjanjian antara buyer dan seller sebelum melakukan pembayaran.

Ø  Banyak banget yang belum paham sama COD. Padahal ini sebenernya salah satu fitur layanan yang sangat membantu para buyer daripada capek-capek ke ATM kalo ngga terhubung ke internet atau ngga punya akun m-banking, bisa bayar di tempat saat barang diterima lewat kurir, tapi karena masih banyak yang taunya COD itu berarti kurirnya yang juga jualan barangnya jadi misal ada ngga cocoknya, kurirnya yang dimaki-maki, bahkan parahnya juga sampe digebukin. Huhuhu.

Nah, lanjut ke topik semula. Gimana ceritanya mamaku kena tipu seller online? Jadi.., sebagaimana orang-orang seumuran aku, aku ini termasuk cukup lihai untuk urusan belanja online, jarang gitu kena apes. Yaa paling barangnya jelek aja ngga sesuai sama ekspektasiku, tapi itupun karena aku tipikal orang yang ‘asal murah, butuh, bisa dipake’, bukan orang yang ‘asal awet, mahal dikit gapapa’, jadi kadang yaa gitu apesnya aku kena barang yang ‘kurang layak’ dipake. Sedangkan mamaku, tipikal shopper yang gampang banget tergiur iklan, harga murah, barang ‘keliatannya bagus’, meskipun embel-embelnya agak ngga masuk akal siy, tapi kalo penasaran, sikaaaattt!

Sampe akhirnya, mama nemu sebuah akun di inst*gram. Iklannya pun ciamik, sangat click bait, bikin orang penasaran. Akhirnya cek-cek akunnya. Semua barang yang doi jual harganya seragam, caption nya pun juga. Singkat cerita, deal-deal an lah akhirnya mama sama sellernya via Whatsapp. Beberapa lembar baju tidur atau piyama premium dijual dengan harga sangat miring, 7 pcs cuma 400rb an include ongkir, manteb banget ga tuh? Akhirnya mama deal beli, dan suruh aku transfer ke rekening bank B**N sejumlah tsb. Already see something strange? Wait, nanti kita bahas.

Sehari, dua hari, tiga hari, sampe seminggu, barang yang dijanjikan doi kirim, ngga sampe-sampe. Akhirnya, inisiatif mama minta nomor resinya, dijawab nanti, nanti, nanti. Mungkin gerah dikejar-kejar pertanyaan soal nomor resi, nomor Whatsapp mamaku diblok. Yup, anda tidak salah baca manteman, di blokir. Gelagat makin ga beres, di DM lah ke ig nya. Last but not least, diblokir juga. Astagaaaa xD

Akhirnya aku coba untuk DM pake akun q, nanyain pertanggung jawaban dia sebagai seller, no respond but blocked. Astagaaa sudah gemes pengen berkata kasar aja ini mulut. Beneran deh. Akhirnya, dari situ aku belajar sesuatu. Ada beberapa ciri online shop yang ‘suka’ nipu. Apa aja cirinya?

-          Kalo diperhatiin, dia belum punya akun di market place (Lazada, Shopee, dll) meskipun akun ig nya punya cukup banyak followers (ribuan). Padahal lumrahnya, untuk memudahkan buyer memilih metode pembayaran, biasanya seller dengan ribuan followers punya akun di market place. Ini buat meyakinkan buyer juga, kalo mereka emang trusted. Kenapa? Karena setiap transaksi pembelian mereka bisa diawasi, sudah dikemaskah, sudah dikirimkah. Resi juga update di situ, jadi kenapa mereka ngga buka akun di market place?

-          Harga yang mereka tawarin seragam, alias sama semua. Bahkan captionnya pun sama, sekalipun modelnya beda-beda.




-          Harganya murah ngga wajar, meskipun barang yang mereka tawarin nampak sangat ‘premium’. Ngiler ngga?


 -         
Kolom komentar dibatasi padahal belum ada yang komen.  Ini mereka lakuin supaya ngga ada visitor profil mereka yang ngebaca komenan dari orang yang pernah jadi korban. Biasanya orang yang pernah jadi korban bakalan marah-marah di DM atau langsung di kolom komentar kalo DM mereka ngga dibalas. Nah menghindari mereka ‘ketauan’ sm ‘calon korban’ jadi mereka tutup semua kolom komentarnya.  Padahal dari situ aja kita bisa tau gimana reputasi si olshop ini. Mending klo ada orang komentar meskipun engga dibalas, at least orang bisa komentar.

-          Terakhir, dari informasi akunnya. Kalo akun baru, ngga mungkin mereka dapet followers sampe belasan ribu, kecuali artis, atau olshop yang emang sejak offline nya sudah besar dan terkenal, itu aja kadang ngga secepat itu pertumbuhan followersnya. Dan sebetulnya, dari info akun ini, kita bisa tau, berapa kali si owner ganti usernamenya, apa username lawasnya dan kapan bergabung. But sepertinya bagian ini masih bisa diutak-atik yang entahlah gimana caranya. Kalo username bisa dihapus dan diganti, tapi tangal gabung ngga akan bisa diubah. Jadi tinggal bandingkan aja.

 

-      Tambahan, ada juga ciri lainnya yaitu mereka pake rekening dari Bank B**N, udah 2 kali aku dapet cerita soal penipuan semacem ini, dan dari dua cerita itu mereka pake rekening bank B**N. Entah kenapa. Bukan soal bank apa yang mereka pake rekeningnya, tapi lebih ke tidak-umum nya rekening yang dipakai untuk jualan online. Biasanya siy olshop pake rekening bank yang umum dipake orang, ngga perlu aku sebutinlah yaa.

Well, sebenernya ini ngga mutlak ciri-ciri akun yang menipu, but rata-rata akun yang nipu emang seperti ini ciri-cirinya. Mungkin ada beberapa ‘gaya’ lain yang para penipu pake di luar sana, jadi dalam berbelanja online, kita WAJIB berhati-hati. Baik yang lewat market place ataupun yang langsung kontak ke sellernya. Tapi, lebih aman lagi siy kalo sekalian aja lewat market place. At least, mereka bisa bantu kita nampung keluhan, mantau transaksi dan bagi-bagi voucher promo. Ehhe. Kalo ada ciri-ciri tambahan yang aku belum sebutin, silakan tambahin yaa guys!

Sekian dulu dari aku sore ini, mesti siap-siap pulang karena uda masuk jam 5 sore. Akhir kata, ciao bella! Eh, babay maksudnya. ^^//

Selasa, 24 Agustus 2021

Cerita Pengalaman Hororku (bukan untuk NCT's Horror Nights)

 Haii, para pembaca. Aku kembali dengan cerita horror..! Kali ini jadi kepengen cerita horror karena kebawa suasana NCT’s Horror Night, meskipun aku ikutan kirim tapi aku kurang beruntung, ceritaku ngga kebaca huweee. Tapi gapapa, namanya banyak orang yang kirim ga mungkin kan semua cerita bakalan di notis dan dibacain? Yang ini beneran cerita dari pengalaman pribadiku. Yuk ikutan simak!

--

Gambar hanya ilustrasi, Source Pinterest.com

Hari itu, adalah hari Jumat, hari di mana semua orang terutama pekerja seperti aku sangat bersemangat karena itu adalah hari terakhir kerja dalam seminggu, Sabtu dan Minggu sudah terlihat di depan mata. Saat sedang istirahat makan siang, aku membuka sebuah artikel di internet yang menuliskan tentang sebuah aplikasi bernama Randonautica. Yaitu aplikasi yang mengajak penggunanya untuk bertualang di daerah sekitar dengan mengirimkan titik koordinat secara acak dan penggunanya diarahkan menuju ke titik tersebut dengan menggunakan peta (di handphone, tentunya). Aku pikir sepertinya akan seru untuk mencobanya. Dan akhirnya, aku mendownloadnya.

Sorenya, sekitar pukul lima sore, sambil berkendara pulang ke rumah, aku pikir untuk menggunakan aplikasi Randonautica itu untuk berseru-seruan sebentar. Jadi, aku membuka aplikasi itu dan memilih menu Power yang seharga 20 token (konon katanya, semakin besar token yang dibutuhkan, semakin besar kemungkinan kita menemukan sesuatu yang ‘seru’ atau ‘asing’, dan menu Power adalah satu-satunya yang membutuhkan token paling banyak). Saat aku meng-klik menu Power, kemudian peta mengarahkan aku ke sebuah lokasi yang dipilihkan secara acak. Saat itu, lokasi yang harus aku tuju berjarak sekitar 1,5 kilometer dari kantor ku. Karena kantor ku berada di tengah kota, dan selalu banyak orang, aku tidak pernah berpikiran akan menemukan sebuah tempat yang horror atau menyeramkan. Jadi aku merasa baik-baik saja, dan aku mulai perjalanan dengan sepeda motorku mengikuti peta. Handphone ku kuletakkan di dalam tas, sedangkan aku mengikuti arahan suara melalui earphone wireless.

Peta mengarahkan aku memasuki sebuah komplek perumahan yang sepertinya adalah komplek perumahan elit, yang didominasi dengan rumah-rumah mewah dan besar. Meskipun berada di tengah kota, tapi suasananya sepi. Tidak banyak orang yang berada di luar rumah. Aku masuk saja ke dalam komplek itu tanpa hambatan meskipun ada beberapa orang penjaga di dalam pos pintu masuknya. Aku masih mengikuti arahan peta, hingga aku tiba di sebuah gang yang cukup sepi dan hening. Gang itu tidak berada di antara rumah dan rumah, melainkan rumah-rumah yang berseberangan dengan sungai yang cukup besar dan arusnya cukup deras meskipun saat itu adalah musim kemarau. Di ujung gang itu, ada sebuah rumah yang berukuran cukup besar, namun tampaknya rumah itu belum selesai dibangun. Bangunannya belum di cat, belum dipasangi daun pintu dan tidak ada pagar. Di sebelah rumah itu, ada sekumpulan pohon bambu (orang Jawa biasa menyebutnya ‘barongan’), dan di belakangnya ada sawah milik orang lain. Jadi rumah itu bisa dibilang tidak memiliki halaman belakang.

Saat itu peta selesai mengarahkan aku. Aku hanya menolah ke kanan dan ke kiri, melihat sekitar apa ada orang di sana. Tapi, tidak ada siapapun. Rumah-rumah mewah yang ada di sana pun tampak tenang, tak tampak siapapun keluar rumah. Angin berembus lebih kencang dari sebelumnya, seolah menandakan ada sesuatu dalam bangunan itu. Aku bukan merasa takut, hanya tidak yakin apa aku harus masuk ke dalam rumah itu atau tidak, karena jika aku masuk, aku takut melanggar property pribadi milik orang lain.

Sesaat aku berpikir untuk pergi saja dari sana, hingga saat aku mulai menyalakan kembali motorku, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita sedang tertawa terbahak-bahak. Aku mencari-cari di mana sumber suara itu berasal, dan tidak menemukan siapapun. Aku berusaha untuk meyakinkan diriku, itu mungkin berasal dari salah satu rumah mewah yang ada di sana. Saat aku akan menyalakan kembali motor ku, suasana kembali hening. Hanya suara motorku yang terdengar. Lalu, saat aku membenarkan letak kaca spionku, tiba-tiba aku melihat di kejauhan seperti ada seorang perempuan sedang berdiri sambil memperhatikan aku. Saat aku menoleh, aku tidak melihat siapapun. Aku kembali melihat di spion, wanita itu nampak berjalan ke arahku, lagi, saat kutoleh tidak ada siapapun. Merasa ada yang aneh, aku memutar sepeda motorku dan memperhatikan ke arah dimana aku melihat wanita itu, tapi lagi, kosong. Tidak ada siapapun.

Terakhir, aku memutuskan untuk melihat kembali kaca spionku, tapi sebelum aku melihat spionku, aku merasa suasananya berubah menjadi aneh. Angin sepertinya hanya menggoyangkan pohon-pohon bambu di sebelah rumah kosong itu, tapi aku tidak merasakan anginnya. Lalu, saat aku akhirnya melihat spionku, tampak wanita itu sudah tepat berada di belakang motorku. Wajahnya pucat, pipinya sangat tirus dan cekung, kulitnya berkerut-kerut, rambutnya panjang dan kusut. Saat aku melihatnya, dia hanya tersenyum. Senyumnya tampak sangat mengerikan karena gigi-giginya yang terlihat runcing. Sambil tersenyum, wanita itu mengatakan sesuatu sambil setengah berbisik, “ayo mampir! Ada sesuatu yang harus kamu lihat, nak!”

Aku mulai merasa takut. Tapi anehnya aku seperti tidak bisa teriak. Aku hanya terkesiap, seperti terbangun dari mimpi. Angin tiba-tiba menghilang. Suasana kembali hening. Karena merasa tidak nyaman, aku akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana.

Dari tempat itu menuju rumahku, jaraknya sekitar satu jam perjalanan. Dan selama satu jam, aku tidak bisa menahan diri, aku merasa seperti sangat mengantuk. Hingga aku menyetir dalam keadaan setengah tidur, dan beberapa kali hampir menabrak kendaraan orang lain. Karena tidak bisa menahan kantuk, aku mampir ke sebuah swalayan di tepi jalan raya utama untuk membeli sebotol minuman kopi dan sosis sebelum melanjutkan perjalanan pulangku. Saat sedang meminum minumanku, tiba-tiba wanita yang tadi muncul di depan rumah kosong itu berada di atas motorku. Dia sedang memandangiku dengan tatapannya yang sangat mengerikan. Aku mencari siapapun yang bisa kuajak bicara hanya untuk menanyakan apakah benar di atas motorku ada seorang wanita, dan dari beberapa orang yang aku temui mereka tidak melihat siapapun. Tapi, seorang anak kecil yang di bawa oleh pengunjung swalayan itu mengatakan padaku, “ibunya serem, takut…”

Seketika, semua orang yang ada di sana mulai memperhatikan ke arah sepeda motorku, beberapa di antara mereka bergumam, “ah tidak ada siapa-siapa..” atau juga “anak kecil biasa… suka bayangin yang aneh-aneh” dan gumaman lain. Anak itu tetap menatapku. aku hanya membalasnya dengan senyuman, karena hanya dia yang mengerti apa yang aku lihat. Akhirnya aku putuskan untuk keluar dari swalayan itu, dan anehnya wanita itu menghilang. Dan setelah rasa kantukku hilang aku mulai melanjutkan perjalanan pulangku. Untungnya, setelah itu, wanita itu tidak muncul lagi, dan rasa kantukku hilang dan aku pulang dengan selamat.

Tapi, saat tengah malamnya, saat sedang tertidur, aku mendengar suara ketukan di jendela kamarku beberapa kali. Aku menyibakkan tiraiku dan sangat kaget saat aku melihat wanita itu berada di depan rumahku tengah melambaikan tangannya sambil menyeringai. Aku yang terperanjat langsung menutup mulutku erat-erat karena Khawatir jika  teriakanku akan membangunkan semua orang dan secara reflex menutup kembali tiraiku, saat aku hendak membuka tirai lagi untuk memastikan apakah wanita itu masih berada di depan rumahku, betapa terkejutnya aku ketika wajah wanita itu dengan jelas sudah berada tepat di depan jendela kamarku. Karena terlalu kaget, aku akhirnya teriak dan keluar dari kamarku. Anehnya, tidak ada satu pun orang yang bangun. Padahal aku yakin sekali, aku berteriak dengan sangat kencang. Akhirnya, aku berdoa sambil aku menutup wajahku. Lalu tanpa kusadari aku tertidur di kursi ruang tengah. 

Paginya, ibuku yang baru saja bangun tidur, melihatku tertidur di kursi seraya membangunkanku dan bertanya kenapa aku tidur di kursi sofa. Aku mengatakan padanya kalau aku melihat sesuatu seperti hantu dan berteriak keras semalam, tapi ibuku bilang tidak mendengar apa-apa. Ibu akhirnya menyuruhku beristirahat di kamar karena aku nampak pucat dan ternyata suhu tubuhku tinggi. 

Sembari aku merebahkan tubuhku di atas kasur, aku coba untuk berdoa. Aku berusaha untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa yang terjadi padaku semalam mungkin hanya halusinasiku. Untunglah, sejak saat itu, wanita itu tidak muncul lagi.

--

Ngga serem yaa? Aku ngerasa endingnya kayak ‘hah udah gitu aja?’ karena uda buntu giman olah kalimatnya huweeee, tapi intinya gitulah. Semoga jadi pelajaran, kalo ke tempat asing, sebaiknya jangan sendirian wkwkwkwk, entar ada apa-apanya ngga ada yang jadi saksi atau yang paling engga nolongin lah. Jangan asal terobos wilayah property pribadi orang meskipun yaaa aku juga ngga masuk sembarangan siy, tapi tetep aja…

Oke deh, akhirnya segini aja dulu, sampai jumpa di postingan lainnya. Bye~!

Selasa, 20 Juli 2021

Review Anime Series Netflix 'Resident Evil : Infinite Darkness'

Haiiii….. ketemu lagi dengan aku yang super random, ga jelas ini. Apa kabar semuanya? Selamat Idul Adha yaa gais, jaga kesehatan terutama dari Covid-19 yang ga tau sampe kapan dan juga kolesterol karena abis makan daging, awokwokwokwok.

Today, aku mau kasih sedikit review untuk film (atau serial?) yang emang sudah lamaaa banget aku tungguin, dari franchise video game favorit aku, Resident Evil. Yaa meskipun aku bukan video game player ya, otakku ngga nutut untuk mikir strategi dan nge-sinkronin jari sama movement karakternya, jadi aku hanya menikmati alur ceritanya sambil ngeliatin orang lain mainin gamenya. Aneh bet, wkwkwkkwk.

sc. Pinterest (aiih ganteng banget ><)

Jadi, aku tuh dah nungguin Resident Evil : Infinite Darkness ini dari akhir tahun lalu, 2020. Sempet lamaaaa banget ngga ada kabar tanggal tayangnya. Terus beberapa bulan lalu, di Twitternya Resident Evil resmi diumumkan tayang di Netflix dengan tanggal ‘coming soon’, mendekati akhir Juni baru dikasih tau dongggg tayang 8 Juli 2021. Atau aku yang telat infonya ya? Duh, happy banget!

Jadilah, aku eksekusi baruuuu aja tanggal 18 Juli 2021 kemarin. Awalnya, agak aneh pas liat ratingnya di IMDB cuma 5.9/10. Like, what? Really? Resident Evil loh ini. Dan aku coba cek di Netflixnya, siy ga dicantumkan ratenya, cuma tertulisnya 18+ untuk adegan perkelahian intens yang berdarah-darah, dan sebagainya. Jadi gimana ceritanya?

Well, secara garis besar, di REID (aku singkat aja yaa), ceritanya berpusat di Leon S. Kennedy (Leon sentris, istilahnya. Karakter jagoan aku, si jamet ganteng, anti kalah, anti lemah, pokoknya Leon is the best-lah). Dan, tokoh protagonis lainnya diperankan sama Claire Redfield (adeknya abang Chris Redfield yang super duper macho, ganteng, baik, dan merupakan leader yang sangat baik di kesatuannya, sayangnya dia ngga ambil part di film ini, huhuhu). Karakter lainnya ada Jason (pahlawan Penamstan, anggota tim Mad Dogs yang survive di tahun 2000), Shen May (rekan Jason di kesatuannya), dan masih ada lagi. Wkwkwkwkwk.

Nah, Leon mendapat panggilan dari Gedung Putih, dari presiden AS, untuk bergabung dengan Jason dan Shen May (sama satu lagi lupa namanya) menyelidiki kasus peretasan dokumen rahasia yang berkaitan dengan laboratorium biologi di Shanghai. Namun, ketegangan mulai terjadi di sini ketika listrik di Gedung Putih padam, dan Leon dkk harus menghadapi serangan zombie misterius.

Ketegangan berikutnya, saat Leon dan tim sedang dalam perjalanan menuju Shanghai dengan kapal selam canggih, tiba-tiba mereka harus berhadapan juga dengan segerombolan Bio Organic Weapons (B.O.W.) menyerang secara tak terduga, mendorong mereka ke dalam situasi hidup atau mati. Sampe di sini? Tentu engga dong! Mereka bertiga akhirnya berhasil selamat, dan mereka tiba di semacem kosan(?) tempatnya Shen May. Selagi mereka lagi persiapkan senjatanya, Leon dan Jason sempat ngobrol, dan Jason menjelaskan situasi dan rencana mereka sebenarnya. Namun, situasi semakin tak terkendali di antara keduanya, sehingga memaksa Leon untuk menembak Jason di tempat, Shen May kabur, dan Leon harus mengejarnya. Sampe di sini? Engga, elah… wkwkwkwk. Tapi kelanjutannya silakan kalian tonton sendiri yaa.

Nah gimana menurut aku? Banyak banget alur yang bolong, mungkin karena dibuat series itu kali yaa, jadi ceritanya kayak ‘diperlebar’ gitu. Agak memaksakan, karena harusnya cukup siy dibuat dalam 1 kali tayang aja, ini terkesan bertele-tele gitu. Banyak hal yang ngga terekspos dengan baik. Misalnya, sejarahnya Jun See si adeknya Shen May, kakeknya Shen May juga, mereka cuma nongol di scene yang yaaaa gitu doang. Hikss. Terus tujuan Claire untuk menyelidiki soal senjata biologis si Wilson itu juga kayak ngga ada hubungannya sama Leon, tapi ada, tapi engga ada, tapi yaudalah, capek. Adegan si protagonis Jason ketika berubah jadi moster juga ngga banyak. Sejarahnya dia bisa jadi monster juga ngga jelas. Terus orang yang ditemukan Jason dan Claire uda jadi mayat di sebuah rumah itu juga ga jelas siapa dan kenapa bisa dibunuh dan siapa yang bunuhnya juga. Yang paling penting niy, adegan fight antara Leon dan monsternya sumpah nanggung banget! Kayak, heh udahan? Gini doang? Astaga! Capek-capek aku belain maraton, jadi cuma gini doang? *emot mata bibir mata*. Banyak banget pokoknya yang missed.


sc. IMDB

Kalo, aku compare sama Vendetta, Damnation, dan Degeneration siy, yang kali ini sorry to say, jauh. Aku nunggunya uda excited, tapi pas nontonnya hilang excitement-nya. Sorry. Jadi sekarang aku paham, kenapa ratingnya rendah kayak gitu. Agak mengecewakan.

Tinggal aku mau tamatin gameplaynya RE 8, Resident Evil : Village. Sejauh ini aku liatnya masih cukup excited. Meskipun yang main adalah tokoh baru yang aku ngga tau apa hubungannya sama Umbrella corp, si Ethan Winters. Tapi yang membuat aku lebih excited untuk lanjutin nontonnya adalah, karena aku masih penasaran sama Chris! Aduh pujaan aku. Karakter dia di trailernya siy dimunculkan sebagai antagonist (huwaaaa ga bisa bayangin ToT) tapi ada cerita apa dibaliknya masih belum muncul di part yang aku tonton (masih part 12 di gameplaynya TheRadBrad youtube.com). Aku akan coba telatenin liatnya deh.

Akhirnya, aku bisa simpulkan, dari aku pribadi rating imdb segitu untuk REID cukup beralasan, meskipun agak ga rela, tapi yaaa emang gitu siy. Aku harap masih ada kelanjutannya, karena di ending scene, si Wilson kena gigit Jason dan harusnya juga jadi zombie, tapi dia bertahan berkat inhibitor buatan Tricell (nah loh, siapa lagi itu?). Dan berharap Capcom mau memperbaiki story line nya ID di RE seri berikutnya. Kalian coba deh nonton dan nilai sendiri gimana.  

Kamis, 14 Januari 2021

#prayforSJ182




Hey hooooo, i'm back again guys....

Hari ini aku cuma mau sedikit berbagi rasa belasungkawa atas insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182 dengan rute Jakarta-Pontianak tanggal 09 Januari 2021 kemarin. (Al-fatihah…)

Sedih yaaa. Ndak terbayangkan semisal ada keluargaku yang di dalam pesawat itu. Sejujurnya, aku benar-benar nangis waktu kabar itu tersiar. Ikut merasa kacau balau. Ikut sedih. Ikut kehilangan. Aku harap, keluarga korban bisa mendapatkan penghiburan, bantuan untuk menguatkan mental dan finansial. Semoga para korban bisa segera ditemukan.

Ngomong-ngomong soal dunia aviasi, aku nggak banyak komentar karena aku adalah orang yang sangat awam guys. Aku cuma mau sedikit ngomentarin video-video yang seliweran di internet soal insiden ini. Terutama hal-hal yang buat aku agak risih. Apa aja siy? Kenapa siy Mar kamu kok risihan jadi orang? (iya iya maap aku risihan jadi orang, padahal aku sendiri sering bikin orang lain risih sama aku, maap yaaaa ToT)

1. Banyak yang tiba-tiba jadi ‘pengamat penerbangan’

Tau ngga siy guys, untuk menguak penyebab terjadinya kecelakaan ini ada banyak sekali proses panjang dan ribet yang dilakukan oleh otoritas maskapai, pemerintah dan lembaga lain yang terkait. Misalnya, proses evakuasi, deteksi posisi black box, kalo black box sudah ditemukan, mereka melakukan pembacaan data, dan lain sebagainya. Ada BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), ada KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), Angkasa Pura, dan maskapai itu sendiri. Belum lagi lembaga lain yang belum aku sebutkan. Dan mereka semua adalah orang-orang yang berkompeten untuk melakukan investigasi. Belum juga hasil investigasi keluar, tiba-tiba banyak netizen bermunculan yang komentar ini itu, sibuk mengidentifikasi dengan paham cocokloginya. Sedih banget lo guys. 

  • ‘pesawat tua dipake, yang bener aja’

Pesawat dikatakan ‘tua’ kalo sudah berusia 35 tahun guys. Mau usianya 20 tahun, 30 tahun, ngga jadi masalah selama perbaikan, pemeliharan, pengecekan setiap parts mulai dari yang terkecil sampe yang besar dilakukan secara rutin. Banyak sekali prosedur pengecekannya. Bahkan mur baut yang dipake pun ada hitungan usianya, berdasarkan jam pula. Jam ya guys, bukan tahunan. Dan selama semua rangkaian perawatan dan pemeliharaannya dilakukan sesuai prosedur, pasti ngga jadi masalah. Ketika pesawat sudah mau dipake, aku yakin, pihak maskapai juga sudah menginspeksi dan kemudian batu merilis pesawat tersebut untuk dipakai. Jadi, usia pesawat itu seharusnya bukan masalah.

JT 610 punya Lion Air dulu juga kondisinya baru lo guys, jadi jangan melulu berpatokan pada usia pesawat ya.

  •  'cuaca buruk itu mah’

Weather forecast pasti sudah dibicarain dari awal. Di titik mana aja ada bagian cuaca buruk, di ketinggian berapa aman untuk lewat di titik itu, dan lainnya, itu juga pasti clear disampein ke pilotnya. Itu juga ngga asal tiba-tiba pilotnya langsung tancep gas pokoknya berangkat sesuai jadwal gitu. Lah dikira angkot kali yaaa :’D

 

  • ‘pasti ada yang mainan hape itu…’

Jangan buruk sangka dulu guys. Para cabin crew juga pasti tanggep kok kalo ada yang nyalain handphone. Pasti juga ditegur sama penumpang lain. Emang siy meskipun pada nyatanya, pasti ada beberapa diantara kita yang mau fotoin awan-awan dari langit, pemandangan sekeren itu kapan lagi, ya kan. Tapi aku ngga tahu kenapa tiap naik pesawat parno kalo mau nyalain handphone, sekalipun dalam mode pesawat, aku prefer matiin total handphone aku daripada aku nyalain, karena takut membahayakan orang-orang yang ada di dalam pesawat.

Well guys, you better keep your own opinion and thoughts, although you probably can be right, but It’s not the time for you to judge. Diem dulu guys. Biarkan mereka yang berwenang bekerja. Ketika hasil finalnya sudah keluar, kita juga bakalan tau kok. Jangan sampe niat kita beropini malah menyakiti orang-orang yang bekerja dalam bidang itu dengan ke-sotoy-an kita.

Semalam, aku ngeliat videonya capt Edward Limbong, dan mostly aku setuju sama beliau. Banyak yang tiba-tiba naik panggung memberikan ‘analisa’ kenapa SJ182 bisa menukik tajam dan jatuh di laut Kepulauan Seribu. Biarkan aja dulu yang berwenang bekerja, kita ngga usa ikut memberikan komentar. Karena, orang yang kerja jadi pilot itu banyak. Yang terpukul karena insiden ini bukan cuma keluarga korban, tapi mereka yang jadi pilot, awak kabin, teknisi, ground staff, semuanya. Semuanya merasakan stress yang sama, percaya deh. Jangan nambah keruh suasana yaa guys. Mari hindari berspekulasi yang tidak-tidak, sampai KNKT merilis hasil investigasinya. Dan mari berdoa agar keluarga yang mendapat musibah diberikan kekuatan dan ketabahan.

2. Banyak yang share ‘moment terakhir’ si korban

Ini nih, seketika banyak orang yang share ‘moment terakhir’ si korban insiden pesawat SJ182. Itu ngga perlu guys. Pikirin perasaan keluarga korban yang makin sedih kalo pada share begituan. Ini bukan moment yang tepat untuk mendapatkan simpati. Bukan seperti itu guys. Jaga privacy keluarga korban. Jangan asal share. Takutnya ada salah share nanti malah berabe. Mana sekarang ada UU ITE. Jadi jika mau bersimpati, cukup dengan post pita hitamkah, atau dengan mengikuti terus berita dan perkembangan insiden ini. Kita kawal sama-sama, sampai hasil akhirnya keluar.

 

3. Banyak yang tiba-tiba parno naik pesawat terutama maskapai yang bersangkutan

Wah kalo ini mah, sudah pasti bakalan terjadi. Apalagi kalo secara personal sudah ada sentimen dan preferensi dengan maskapai tertentu wkwkwkwk. Ibaratnya, seperti langsung men-generalisir alias menyamaratakan kalo maskapai ini pesawatnya jatuh satu, pasti klo naik yg lain bakalan jatuh juga. NO! Ngga gitu yaa guys pemikirannya. Ini tuh musibah. Mau kamu naik jet pribadi kek, maskapai terbaik kek, kalo memang Tuhan sudah takdirkan pesawat itu jatuh, yaa jatuhlah.

Masing-masing pesawat pasti punya semacam histori sendiri. Tapi intinya satu, ketika akan digunakan untuk terbang baik mengangkut barang ataupun penumpang, pesawat pasti sudah dinyatakan laik terbang. Itu sudah mutlak yaa guys. Mau pesawat   kecil perintis kek, pesawat besar komersil kek, jet pribadi kek, semua. Tanpa kecuali. Masing-masing maskapai sudah melakukan perawatan secara rutin sesuai peraturan baik nasional maupun internasional dan melakukan yang terbaik bagi setiap armadanya. Semua ada standarnya, ada SOP-nya. Bukan asal mau ada yang pake, baru dibersihin, terus dipake. Engga gituuuuu (tulung T^T). Kayak mobil rental aja kalo gitu mah.

Satu lagi, ngga ada pilot, awak kabin, maskapai, apalagi penumpang yang pengen jatuh kayak gitu. Nggak ada. Kalo disuruh milih, mereka pasti pengennya selamat sampai di tujuan guys. Sampe balik ke rumah, ketemu sama keluarga dan kumpul lagi sama-sama. Bayangkan jadi mereka yang kerja di ‘atas awan’, jauh dari keluarga selama berhari-hari, resiko kematian yang cukup tinggi, mana sekarang lagi pandemi, dikit-dikit harus Swab test atau rapid test, belum lagi kalo menghadapi penumpang resek mereka harus sabar. Kalo flightnya pagi, mereka harus ready ber jam-jam sebelumnya untuk briefing dan nyiapin semua yang nantinya dibutuhkan di pesawat. Semua punya tingkat stressnya masing-masing guys. Jadi buat kita yang kerja di kota, yg cuma sesekali bepergian naik pesawatnya, yakinlah, positive thinking, berdoa banyak-banyak agar semuanya lancar, sehat walafiat, selamat sentosa sampai di tujuan dan sampai nanti kembali ke rumah.

 

Akhir kata, itu aja guys yang lagi pengen banget aku share ke semuanya. Semoga masalah ini segera menemukan titik terang yaaa. Bye~~~


Chinese Drama Half Review : Derailment

 Hiiiiihooooo everybodyyyyy! How's your life today? I’m back again after a really long break. Hehehe. And to proof that my English writi...