Selasa, 20 Juli 2021

Review Anime Series Netflix 'Resident Evil : Infinite Darkness'

Haiiii….. ketemu lagi dengan aku yang super random, ga jelas ini. Apa kabar semuanya? Selamat Idul Adha yaa gais, jaga kesehatan terutama dari Covid-19 yang ga tau sampe kapan dan juga kolesterol karena abis makan daging, awokwokwokwok.

Today, aku mau kasih sedikit review untuk film (atau serial?) yang emang sudah lamaaa banget aku tungguin, dari franchise video game favorit aku, Resident Evil. Yaa meskipun aku bukan video game player ya, otakku ngga nutut untuk mikir strategi dan nge-sinkronin jari sama movement karakternya, jadi aku hanya menikmati alur ceritanya sambil ngeliatin orang lain mainin gamenya. Aneh bet, wkwkwkkwk.

sc. Pinterest (aiih ganteng banget ><)

Jadi, aku tuh dah nungguin Resident Evil : Infinite Darkness ini dari akhir tahun lalu, 2020. Sempet lamaaaa banget ngga ada kabar tanggal tayangnya. Terus beberapa bulan lalu, di Twitternya Resident Evil resmi diumumkan tayang di Netflix dengan tanggal ‘coming soon’, mendekati akhir Juni baru dikasih tau dongggg tayang 8 Juli 2021. Atau aku yang telat infonya ya? Duh, happy banget!

Jadilah, aku eksekusi baruuuu aja tanggal 18 Juli 2021 kemarin. Awalnya, agak aneh pas liat ratingnya di IMDB cuma 5.9/10. Like, what? Really? Resident Evil loh ini. Dan aku coba cek di Netflixnya, siy ga dicantumkan ratenya, cuma tertulisnya 18+ untuk adegan perkelahian intens yang berdarah-darah, dan sebagainya. Jadi gimana ceritanya?

Well, secara garis besar, di REID (aku singkat aja yaa), ceritanya berpusat di Leon S. Kennedy (Leon sentris, istilahnya. Karakter jagoan aku, si jamet ganteng, anti kalah, anti lemah, pokoknya Leon is the best-lah). Dan, tokoh protagonis lainnya diperankan sama Claire Redfield (adeknya abang Chris Redfield yang super duper macho, ganteng, baik, dan merupakan leader yang sangat baik di kesatuannya, sayangnya dia ngga ambil part di film ini, huhuhu). Karakter lainnya ada Jason (pahlawan Penamstan, anggota tim Mad Dogs yang survive di tahun 2000), Shen May (rekan Jason di kesatuannya), dan masih ada lagi. Wkwkwkwkwk.

Nah, Leon mendapat panggilan dari Gedung Putih, dari presiden AS, untuk bergabung dengan Jason dan Shen May (sama satu lagi lupa namanya) menyelidiki kasus peretasan dokumen rahasia yang berkaitan dengan laboratorium biologi di Shanghai. Namun, ketegangan mulai terjadi di sini ketika listrik di Gedung Putih padam, dan Leon dkk harus menghadapi serangan zombie misterius.

Ketegangan berikutnya, saat Leon dan tim sedang dalam perjalanan menuju Shanghai dengan kapal selam canggih, tiba-tiba mereka harus berhadapan juga dengan segerombolan Bio Organic Weapons (B.O.W.) menyerang secara tak terduga, mendorong mereka ke dalam situasi hidup atau mati. Sampe di sini? Tentu engga dong! Mereka bertiga akhirnya berhasil selamat, dan mereka tiba di semacem kosan(?) tempatnya Shen May. Selagi mereka lagi persiapkan senjatanya, Leon dan Jason sempat ngobrol, dan Jason menjelaskan situasi dan rencana mereka sebenarnya. Namun, situasi semakin tak terkendali di antara keduanya, sehingga memaksa Leon untuk menembak Jason di tempat, Shen May kabur, dan Leon harus mengejarnya. Sampe di sini? Engga, elah… wkwkwkwk. Tapi kelanjutannya silakan kalian tonton sendiri yaa.

Nah gimana menurut aku? Banyak banget alur yang bolong, mungkin karena dibuat series itu kali yaa, jadi ceritanya kayak ‘diperlebar’ gitu. Agak memaksakan, karena harusnya cukup siy dibuat dalam 1 kali tayang aja, ini terkesan bertele-tele gitu. Banyak hal yang ngga terekspos dengan baik. Misalnya, sejarahnya Jun See si adeknya Shen May, kakeknya Shen May juga, mereka cuma nongol di scene yang yaaaa gitu doang. Hikss. Terus tujuan Claire untuk menyelidiki soal senjata biologis si Wilson itu juga kayak ngga ada hubungannya sama Leon, tapi ada, tapi engga ada, tapi yaudalah, capek. Adegan si protagonis Jason ketika berubah jadi moster juga ngga banyak. Sejarahnya dia bisa jadi monster juga ngga jelas. Terus orang yang ditemukan Jason dan Claire uda jadi mayat di sebuah rumah itu juga ga jelas siapa dan kenapa bisa dibunuh dan siapa yang bunuhnya juga. Yang paling penting niy, adegan fight antara Leon dan monsternya sumpah nanggung banget! Kayak, heh udahan? Gini doang? Astaga! Capek-capek aku belain maraton, jadi cuma gini doang? *emot mata bibir mata*. Banyak banget pokoknya yang missed.


sc. IMDB

Kalo, aku compare sama Vendetta, Damnation, dan Degeneration siy, yang kali ini sorry to say, jauh. Aku nunggunya uda excited, tapi pas nontonnya hilang excitement-nya. Sorry. Jadi sekarang aku paham, kenapa ratingnya rendah kayak gitu. Agak mengecewakan.

Tinggal aku mau tamatin gameplaynya RE 8, Resident Evil : Village. Sejauh ini aku liatnya masih cukup excited. Meskipun yang main adalah tokoh baru yang aku ngga tau apa hubungannya sama Umbrella corp, si Ethan Winters. Tapi yang membuat aku lebih excited untuk lanjutin nontonnya adalah, karena aku masih penasaran sama Chris! Aduh pujaan aku. Karakter dia di trailernya siy dimunculkan sebagai antagonist (huwaaaa ga bisa bayangin ToT) tapi ada cerita apa dibaliknya masih belum muncul di part yang aku tonton (masih part 12 di gameplaynya TheRadBrad youtube.com). Aku akan coba telatenin liatnya deh.

Akhirnya, aku bisa simpulkan, dari aku pribadi rating imdb segitu untuk REID cukup beralasan, meskipun agak ga rela, tapi yaaa emang gitu siy. Aku harap masih ada kelanjutannya, karena di ending scene, si Wilson kena gigit Jason dan harusnya juga jadi zombie, tapi dia bertahan berkat inhibitor buatan Tricell (nah loh, siapa lagi itu?). Dan berharap Capcom mau memperbaiki story line nya ID di RE seri berikutnya. Kalian coba deh nonton dan nilai sendiri gimana.  

Chinese Drama Half Review : Derailment

 Hiiiiihooooo everybodyyyyy! How's your life today? I’m back again after a really long break. Hehehe. And to proof that my English writi...