Senin, 04 Juni 2018

Favourite food : egg and noodle!!!! Woohoo!!!

Haaaaaaiiii haaaaaaiiiiii
I'am back. Setelah berdiam diri sekian lama, sibuk melakukan ini itu mencari ilham, akhirnya ketemu satu meskipun sedikit maksa. *evil laugh* Hari ini aku cuti bosku, i'm not feeling that fit but still eating something unhealthy, uuuugh.... and here I am, terkapar di atas kasur setelah puwasssss makan mie #radang.

Well, back to the topic. Kalo nanya hobiku apa, salah satunya adalah makan. Makanan favoritku apa, jawabnya adalah telur alias endhog, sama mie!!!! Duh suka khilaf kalo ada mie, cuma untungnya saya ga terlalu sering makan mie, apalagi yang instant. Meskipun cinta banget sama mie, tapi terlalu sering dan berlebihan makan mie instant itu efeknya nyeremin. Karena pada dasarnya, segala sesuatu yang berlebihan itu GA BAIK, inget ya gess, ga baik.

Ngomongin mie instant, pamor makanan mie instant Indonesia di dunia uda ga diragukan. Uda sampe kemana-mana. Bahkan orang Amerika juga heboh sama rasanya mie goreng instant Indomie (yaaaa aku juga sukaaaaa ><), uda ke Cina juga, ke Jepang juga, kemana-mana deh pokoknya. Tapi, masalahnya yang barusan aku makan bukan Indomie *nyahahahahaha* tapi dari merek mie Sedaap.
Tau kan yang varian Kari Spesial dari mie Sedaap? Yang kental banget itu kuahnya. Merah merekah, tapi ga pedes, cuma rasa kaldunya nyampur pas banget di lidah. That's why I love this one. Untuk merek ini, varian yang aku suka banget mie sotonya yang rasanya seger karena paduan jeruk nipisnya, sama kari spesial ini. Endessss merembessss lah pokoknya *halahh*.

Terpengaruh sama mbak cantik dari Jepang, Yuka Kinoshita, yang doyang mukbang alias makan besar, aku bikin mie, tapi dalam porsi wajar hahahahahha. Ngeri ihhh bayangin makan sebanyak itu, meskipun aku sendiri juga doyan makan besar xD

Emang terpengaruh apanya dari Yuka?
Make telor. Biasa aja kan? Yang bikin ga biasa itu telornya dipecah ketika mienya uda siap hidang, bukan dipecah direbus jadi 1 sama mienya kayak yang di warteg-warteg yang selama ini sering emak ajarin. Bukan. Jadi telornya setengah mateng pas mienya diaduk. Juga penyajian model gini ngingetin aku tiap makan ramyeon di Kimchi-go. Efeknya? Well, rasanya menurut eke, sedikit beda lo gess. Ciyus? Ciyusly different! Warna kuahnya pun agak beda ga kayak yang biasa aku bikin, mungkin karena pengaruh telornya jadi ga 'tersuwir-suwir' tapi ngendap di dalem kuah(?) bayangin sendirilah cuy xD Wenak kok gess, tenang aja.

Dan beginilah tampilannya :

Sebelum telornya diaduk 

Sesudah telornya diaduk 

Gimana? Menggoda kan? Emang! Rasanya berubah jadi lebih manteb, kental, dan karena tambahan cabe irisnya, pedesnya jadi lebih nampol ges. Kuy lah, dicobain sendiri di rumah. Sekarang aku tahu kenapa mbak Yuka demen banget nambah telornya pas uda ready to serve atau bahkan pas uda served. Ternyata gitu toh rasanya, wkwkwkwkkwk.

Woke ges, aku mau lanjut nonton The Emoji Movie dulu, bhabhay!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Chinese Drama Half Review : Derailment

 Hiiiiihooooo everybodyyyyy! How's your life today? I’m back again after a really long break. Hehehe. And to proof that my English writi...